WAJO ,Sulsel, Pammananews.online.
H. Andi Iwan Darmawan Aras, S.E., M.Si, seorang anggota DPR RI dari Komisi 5, mengunjungi Kabupaten Wajo, khususnya Desa Ujung Pero di Kecamatan Sabbangparu pada hari Rabu, 22 Mei 2024, pukul 16.00 Wita.
Kades Ujung Pero H. Abidin menyambut hangat kehadiran politisi Gerindra beserta rombongan. Dalam kunjungannya, beliau menyoroti permasalahan banjir yang kerap terjadi setiap tahun di daerah tersebut. H. Andi Iwan Darmawan Aras menekankan pentingnya peran pihak kementerian dan balai dalam mengidentifikasi titik-titik rawan banjir guna meminimalisir dampak bencana tersebut.
Dalam selah perbincangannya dengan beberapa mitra kerja DPR RI komisi 5 yang sempat hadir menyaksikan lokasi bencana, Iwan Aras mengatakan saya bisa Kualat bila saya tidak perhatikan Kabupaten Wajo yang kena dampak bencana banjir, apalagi Wajo adalah kampung saya.
Selaras dengan hal tersebut, H. Andi Iwan Darmawan Aras, S.E., M.Si mendorong optimalisasi sumber daya air dengan memperhatikan keadaan tanggul sungai khususnya Das sungai Cenrana dan Sungai Walenae Beliau juga mengajukan peningkatan anggaran untuk penanganan banjir dengan harapan lebih banyak titik rawan dapat diselesaikan dengan baik.
Dalam konteks pembangunan infrastruktur, terutama terkait jalan, irigasi, dan bendungan, anggota DPR RI dari Komisi 5 ini memberikan komitmen untuk mendukung permintaan dari pemerintah daerah guna mengurangi risiko banjir di sungai-sungai lokal.
H. Andi Iwan Darmawan Aras, S.E., M.Si juga menyoroti pentingnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan sekitar. Upaya pelestarian sumber daya air dan hutan dapat berkontribusi dalam mengurangi risiko banjir. Oleh karena itu, kolaborasi dalam menjaga lingkungan perlu ditingkatkan dengan melibatkan berbagai pihak yang terkait.
Kunjungan kerja anggota DPR RI dari Komisi 5 ini diharapkan dapat memperkuat koordinasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dalam menangani permasalahan banjir secara menyeluruh. Hal ini dianggap sebagai langkah preventif dan responsif untuk melindungi masyarakat dari dampak bencana alam.
Acara tersebut turut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Bupati Wajo, OPD, Camat, Lurah, Kades, serta perwakilan dari berbagai kementerian terkait seperti Kementerian Perhubungan RI, Kementerian PUPR RI, Kementerian BMKG, Basarnas, dan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Sambutan Kementerian PUPR RI, Surya Darma, H, mengungkapkan beberapa hal terkait tanggung jawab pemerintah terkait sungai di Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam kunjungannya ke wilayah sungai walenai, beliau menyoroti isu strategis terkait danau Tempe yang menjadi tempat penampungan air dari sungai-sungai di sekitar wilayah tersebut. Beliau menekankan pentingnya pengendalian banjir melalui optimalisasi sumber daya air, termasuk usulan pembangunan bendungan di beberapa sungai lokal.
Kementerian PUPR RI juga menyoroti kondisi tanggul sungai yang kritis akibat berbagai faktor, seperti erosi dan kondisi tanah yang gundul. Upaya penanganan yang telah dilakukan di Kabupaten wajo, seperti perbaikan tebing sungai walanai dan rapetisasi danau Tempe, menjadi langkah awal dalam mengatasi masalah tersebut. Selain itu, peningkatan elevasi tanggul dan pemantapan struktur tanggul yang mengalami penipisan juga menjadi fokus dalam upaya pencegahan bencana banjir.
Kehadiran Kementerian PUPR RI di wilayah tersebut memberikan harapan bagi peningkatan infrastruktur dan pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan. Rencana pembangunan bendungan di beberapa sungai strategis diharapkan dapat mengurangi risiko banjir dan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi masyarakat setempat. Dengan perencanaan yang matang dan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan berbagai pihak terkait, diharapkan penanganan masalah banjir di Provinsi Sulawesi Selatan dapat menjadi lebih efektif dan berkelanjutan.
Publikasi, Andika.
0 Komentar